perang sampit dayak vs madura

2024-05-07


Diberitakan Kompas.com (18/2/2023), konflik Sampit diawali dari pembakaran salah satu rumah yang dihuni orang Dayak. Lokasi kebakaran berada di jalan padat karya dan pelakunya diduga adalah kelompok pendatang dalam hal ini orang Madura. Bermula dari situ, orang Dayak merasa geram dan berencana melakukan aksi balasan.

7 Lihat Foto Konflik Sampit. (Kompas) KOMPAS.com - Konflik Sampit yang terjadi pada Februari 2001 silam menjadi catatan kelabu bagi sejarah Indonesia. Sebanyak 600 orang dilaporkan tewas akibat kerusuhan di Sampit yang merupakan ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Konflik Sampit atau Perang Sampit atau Tragedi Sampit adalah sebuah peristiwa Kerusuhan antar-etnis yang terjadi di pulau Kalimantan pada tahun 2001. bermula sejak 18 Februari 2001, Show...

The 2001 Sampit conflict was not an isolated incident, as there had been several previous incidents between Dayaks and Madurese. The last major conflict occurred between December 1996 and January 1997 which resulted in over 600 deaths. The first Madurese arrived in Kalimantan in 1930 under the transmigration program launched by the Dutch ...

The Sampit War was a war between the Dayak and Madurese tribes which culminated in February 2001. The factors that triggered the Sampit war were cultural differences or customs between...

The Sampit War was a war between the Dayak and Madurese tribes which culminated in February 2001. The factors that triggered the Sampit war were cultural differences or customs between the Dayak and Madura tribes which eventually became the cause of conflict between the two.

KOMPAS.com - Konflik Sampit adalah kerusuhan antaretnis yang terjadi di Sampit pada awal Februari 2001. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah yang kemudian meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura.

Konflik dimulai pada tanggal 18 Februari 2001, ketika beberapa orang Dayak menyerang dua orang Madura. Konflik ini mengakibatkan lebih dari 500 kematian dan lebih dari 100.000 orang Madura mengungsi di Kalimantan.

Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan. Ada sejumlah cerita yang menjelaskan insiden kerusuhan tahun 2001.

Merdeka.com - Di malam hari, di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tepatnya pada Minggu dini hari tanggal 18 Februari 2001 tepat pukul 01.00 WIB, sekelompok warga Dayak menyerang rumah seorang warga Madura bernama Matayo yang berada di Jalan Padat Karya.

Peta Situs